Karakter Islam Nusantara yang moderat dan toleran menjadi modal penting
membangun peradaban Islam global. Islam Nusantara bukan mazhab baru,
firqah dan aliran baru. Islam nusantara menjadi ciri khas Islam-nya
orang-orang nusantara, yaitu melebur secara harmonis dengan budaya
nusantara, syarak, kearifan yang tak melanggar syarak, digunakan untuk
dakwah Islam di nusantara, Islam yang memanusiakan manusia, cinta tanah
air. Inilah Islam ahlussunnah wal jamaah. Sejak Nahdlatul Ulama
menggagas Islam Nusantara sebagai tema besar dalam muktamar ke-33,
mayoritas Muslim di Indonesia seperti dibangkitkan dari kesadaran
terpendam bahwa praksis Islam mereka selama ini sebenarnya contoh baik
dari agama rahmat semesta alam ini. Namun, praksis itu tenggelam dalam
ingar-bingar wajah Islam radikal, tak ramah perbedaan, dan cenderung
mengakomodasi kekerasan.